Laman

Senin, 04 Juni 2012

Nikmati Alam Sebelum Hilang

Siul merdu memanggil matahari
Tawa ranting mengawali pagi
Hawa yang sejuk mulai merasuk
Dari air yang jatuh ke bumi

Gemercik air menggema dalam keheningan
Nyanyian hewan terselip di dalamnya
Serangkaian musik ikut menyambut pagi
Hingga siang menyusul pagi

Raja siang menempati singgahsananya
Langit mulai diselimuti awan
Yang membuatnya tampak lebih menawan

Ketika musik itu hilang satu persatu
Dan ketika alam mulai membisu
Digantikan oleh angin yang melesat ke sana-ke mari
Menjatuhkan dedaunan yang sudah mati
Yang melapisi tanah dan rerumputan
Sampai tidak mendapatkan kekuatan
Dari mentari yang kemudian pindah kekuasaan

Langit sewarna dengan jeruk yang matang
Mengganti siang menjadi petang
Alunan musik diputar kembali dari burung gagak
Membuat jantung tak berhenti berdetak
Kemudian disambung dengan suara hewan nokturnal

Dimulailah malam
Terasa sangat hidup di alam
Bulan mendapatkan tahtanya
Beribu prajuritnya mengenakan baju baja
Tampak kuat dan berkilau
Menerangi kegelapan malam yang petang
Hingga pagi kembali datang

Hanya sekilas yang dapat dilihat oleh mataku
Hanya sedikit yang dapat diungkapkan oleh hatiku
Dari sini, di kaki gunung
Aku tak ingin berkedip
Meninggalkan satu detik saja keindahan alam ini
Bukan karena takut kehilangan alam satu detik kemudian
Tapi untuk menikmati indahnya alam sebelum hilang

Tuhan,
Terima kasih
Telah kau rajut alam ini
Sesempurna mungkin
Hingga menjadi alam yang asri
Akan ku jaga pemberianmu ini
Yang selalu dinikmati disetiap generasi

Terima kasih Tuhan
Engkau Maha Pemberi
Dan patutlah kita mensyukuri
Pemberian Tuhan yang Maha Pengasih

Buah karya : Khoirotul Amalia Putri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rainbow Arch Over Clouds